Depresi pada Anak
Sumber: artikel_c3i
Id Topik: 8095
TIP: Depresi pada Anak
"Kesehatan jiwa pada anak sama penting dengan kesehatan fisiknya."
Sebagai orang tua, tentunya kita sangat memperhatikan kesehatan fisik seorang anak, membawanya segera pada dokter dan memberikan obat bila anak sakit seperti demam, batuk, muntah, dll.. Apakah kita pun peduli dengan kesehatan jiwa anak?
Depresi pada anak sering kali tersembunyi gejalanya, marilah coba mengenalinya dan melakukan pencegahan serta penanganannya.
Menurut DSM 5 (Diagnostic Statistical Manual for Mental Disorder), depresi pada anak memiliki gejala-gejala seperti di bawah ini:
- Suasana hati yang sedih atau mudah tersinggung;
- Minat yang menurun, sulit menikmati keseharian;
- Penurunan konsentrasi dan sulit membuat keputusan;
- Insomnia (sulit tidur) atau hypersomnia (terlalu banyak tidur);
- Perubahan nafsu makan atau perubahan berat badan;
- Kelelahan yang berlebihan, mudah lelah, energi berkurang;
- Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan;
- Pikiran berulang tentang kematian atau keinginan bunuh diri;
- Agitasi psikomotor (gelisah) atau malas bergerak (mager).
Gejala ini berlangsung selama dua minggu berturut-turut.
Semua gejala tersebut menyebabkan gangguan fungsi dalam kehidupan sehari hari di sekolah, lingkungan sosial, dan keluarga.
Ketika muncul gejala gejala depresi pada anak, segeralah berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa seperti: psikiater, perawat jiwa, psikolog, dan dokter umum terlatih untuk segera mendapatkan pertolongan.
Depresi pada anak dapat dicegah dengan melakukan pola asuh yang tepat untuk mendukung kondisi mental anak. Hal yang bisa dilakukan antara lain adalah:
- Love, berikan cinta kasih, perhatian bagi anak dan pastikan kita selalu ada untuk mereka;
- Conversation, dorong anak untuk mau bercerita tentang apa yang dialaminya, pastikan dia nyaman dan bebas bercerita;
- Listen, pastikan kita mendengarkan apa yang anak ceritakan, iya mendengarkan, bukan terlalu cepat menasihati dan menghakimi;
- Feeling, cari tahu apa yang anak sedang rasakan dan validasi perasaan tersebut;
- Symptoms, kenali tanda dan gejala depresi yang muncul;
- Behavior, waspada terhadap berbagai perubahan perilaku yang ditunjukkan anak;
- Patience, sabar dalam menghadapi anak, jangan memberikan tekanan yang berat baginya;
- Educate, sampaikan pada anak pentingnya kesehatan jiwa;
- Coping, bantu anak mempelajari keterampilan koping yang efektif dalam menghadapi stres, misalnya melakukan relaksasi;
- Rest Time, pastikan anak memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup;
- Problem Solving, bantu anak dalam mencari pemecahan masalah yang efektif dan realistis;
- Environment, berikan anak lingkungan yang kondusif dan suportif untuk perkembangan mentalnya;
- Support, secara reguler selalu berikan dukungan, motivasi, dan pujian bagi anak;
- Exercise, pastikan anak melakukan olahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan fisik dan jiwanya tetap baik;
- Be Proud, sampaikan selalu pada anak bahwa kita bangga kepadanya, hal ini penting untuk membangun harga diri dan percaya dirinya;
- Help, datang dan berkonsultasi dengan profesional untuk mendapatkan pertolongan.
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun dia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal)
Kesehatan jiwa anak jauh lebih penting dari nilainya di sekolah. Mari sediakan waktu lebih banyak untuk anak karena mereka perlukan itu! (Lake)
Diambil dan disunting seperlunya dari: | ||
Nama situs | : | Blog Julianto Simanjuntak |
Alamat situs | : | http://juliantosimanjuntak.com/index.php/artikel/parenting/377-depresi-pada-anak |
Judul asli artikel | : | Depresi Pada Anak |
Penulis artikel | : | Dr. Lahargo Kembaren, SpKJ (Psikiater RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor) |