BETA
Integritas -- Kunci untuk Karakter dan Penyembuh Ketidakkonsistenan?
Sumber: artikel_c3i
Id Topik: 8045
Integritas dikembangkan saat kita belajar dan mempraktikkan beberapa keterampilan tertentu:
- Belajar mengembangkan kejujuran personal yang dalam melalui konfrontasi-diri yang radikal. Seseorang yang berintegritas tidak membuat alasan atau menyalahkan orang lain atas kegagalannya.
- Jika mau menjadi orang yang berintegritas, pertama-tama kita harus mengembangkan patokan moral yang tepat. Karena Tuhan adalah sumber moralitas, standar moral yang tepat didasarkan pada karakter-Nya sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya dan dikuatkan dalam kesadaran kita oleh Roh Kudus.
- Jika kita ingin menjadi orang yang berintegritas, standar Tuhan haruslah menjadi standar kita; nilai-nilai-Nya haruslah menjadi nilai-nilai kita; kita harus belajar mengasihi apa yang Dia kasihi dan membenci apa yang Dia benci.
- Belajar “takut akan Tuhan” -- kita harus mengembangkan rasa hormat yang benar kepada Tuhan. “Takut akan Tuhan” mengajarkan kita untuk mengasihi apa yang baik dan membenci apa yang jahat (Roma 12:13). Firman Tuhan harus secara efektif dicerna/diterima dalam hati, pikiran, dan kesadaran kita sehingga itu akan memengaruhi pikiran, perkataan, perbuatan, dan sikap kita.
- Kita perlu menyadari bahwa kita tidak bisa menjalani hidup Kristen dengan kekuatan kita sendiri. Kita butuh kemampuan dari Tuhan. Karena itu, kita harus belajar bagaimana dikuasai oleh Roh Kudus (Efesus 5:18). Agar dikuasai oleh Roh Kudus, kita harus tunduk kepada Tuhan. Kita perlu membiarkan Tuhan membuat keputusan akhir untuk kita berdasarkan firman-Nya yang bijaksana dan penuh kasih.
- Jika ingin menjadi orang yang berintegritas, kita harus mengembangkan kerendahan hati yang tulus. Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan. Kita tidak sedang berpura-pura untuk menjadi seseorang yang bukan diri kita apa adanya. Seorang yang rendah hati adalah orang yang realistis dan mau diajar.
- Kita harus mempelajari hikmat mengenai menjadi orang yang dapat dipercaya oleh orang lain untuk mengembangkan moral dan spiritual kita. Dibutuhkan orang lain untuk mengeluarkan potensi terbaik dalam diri kita, dan kita semua membutuhkan mitra yang dapat dipercaya sebagai pendorong dan pemeriksa realita.
Dapatkah Kita Mengukur Integritas Kita? Bagaimana Caranya?
Perhatikan sepuluh pertanyaan berikut ini:
- Seperti apakah Anda ketika tidak ada seorangpun di dekat Anda?
- Bagaimana Anda bersikap terhadap orang lain yang tidak bisa memberi manfaat untuk Anda?
- Seberapa tulus, rendah hati, dan transparan Anda?
- Apakah Anda orang yang sama ketika Anda bersama dengan orang-orang yang berbeda?
- Apakah Anda orang yang sama saat di depan umum dan saat sendirian?
- Apakah Anda dengan cepat mengaku kepada diri sendiri dan orang lain ketika Anda salah?
- Apakah Anda menerima standar mutlak moral Tuhan di dalam Firman-Nya?
- Apakah Anda berbicara kepada orang-orang atau membicarakan mereka di belakang?
- Apakah Anda dapat bertanggung jawab setidaknya kepada satu orang tentang apa yang Anda pikirkan, katakan, dan lakukan?
- Apakah Anda tunduk kepada Roh Tuhan dan berusaha untuk menyenangkan Dia dalam segala sesuatu yang Anda lakukan?
Hal-Hal Praktis untuk Mengembangkan Integritas dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Mencari mentor yang takut akan Tuhan, yang bisa menjadi teladan karakter yang konsisten.
- Lakukan komunikasi yang jelas, langsung, dan menguatkan serta membangun.
- Menjunjung tingi nilai kerendahan hati, ketulusan, dan transparansi.
- Periksalah diri sendiri secara teratur dan radikal (Mazmur 139:23-24).
- Lebih menghargai orang lain daripada diri sendiri dan mau berkorban bagi orang lain.
- Selalu memenuhi janji; jangan membuat janji yang tidak bisa ditepati.
- Mengembangkan semangat seorang hamba sebagai bagian penting tentang siapa Anda dalam Kristus.
- Berkomitmen kepada diri Anda sendiri untuk memberikan nilai tambah kepada orang lain dan menolong mereka untuk berhasil.
- Mendorong mereka yang Anda layani untuk memberikan nilai tambah kepada orang lain.
- Secara teratur mencerna firman Tuhan dan secara terus-menerus tunduk kepada Roh Kudus.
Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?
- Berkomitmen pada diri Anda sendiri untuk memelihara kejujuran, dapat diandalkan, dan dapat dipercaya.
- Putuskan ke depan bahwa Anda akan melakukan hal yang benar apa pun yang akan terjadi.
- Memprioritaskan kegiatan apa pun di mana kredibilitas Anda dipertaruhkan.
- Menuliskan dan meninjau semua komitmen Anda secara teratur.
- Melakukan apa yang harus Anda lakukan sebelum melakukan apa yang ingin Anda lakukan. (t/Jing Jing)
Selengkapnya [baca di sini]:
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | The John Ankerberg Show |
Alamat situs | : | https://www.jashow.org/articles/christian-living/godly-living/character/integrity-the-key-to-character-and-the-cure-for-inconsistency |
Judul asli artikel: | : | Integrity – The Key to Character and the Cure for Inconsistency |
Penulis artikel: | : | Dr. Steven C. Riser |
Tanggal akses | : | 20 November 2017 |