Mengelola Perusahaan
Sumber: artikel_c3i
Id Topik: 7605
Tanya
Kedua orang tua saya meninggal beberapa tahun yang lalu. Perusahaannya diwariskan kepada saya. Saya berusaha keras meneruskan dan mempertahankannya. Akan tetapi meskipun demikian, keadaan perusahaan saya menjadi bertambah buruk, sampai-sampai saya hampir kehilangan segalanya. Saya memerlukan pertolongan, Bapak.
Jawab
Anda bukan saja harus menerima kematian orang tua Anda, tetapi juga harus memikul tanggung jawab yang ditinggalkan oleh mereka. Anda berada dalam posisi yang sulit, bukankah demikian?
Ayah saya juga meninggal karena sakit keras ketika saya masih kecil. Ketika ia meninggal, ibu saya baru berusia 35 tahun -- ia dihadapkan dengan tanggung jawab untuk membesarkan enam orang anak dan meneruskan sebuah perusahaan konstruksi besar yang sedang maju-majunya. Dalam jangka waktu tiga tahun perusahaan itu hancur. Yang tertinggal hanyalah utang saja -- begitu banyaknya.
Ibu saya bukan orang yang tepat untuk mengelola perusahaan ayah. Ia seorang ibu yang baik, tetapi ia tidak tahu apa-apa tentang bagaimana mengelola perusahaan. Ia sudah berusaha keras untuk mempertahankan keuangan perusahaan, tetapi kadang-kadang daya upaya saja tidaklah cukup.
Anda juga sudah membanting tulang untuk mempertahankan perusahaan yang diwariskan kepada Anda. Walaupun Anda sudah berusaha keras, perusahaan Anda hampir bangkrut. Apakah Anda orang yang tepat untuk mengelola usaha tersebut seorang diri? Alkitab berkata, "Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaknya kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing." (Roma 12:3)
Anda mungkin perlu menjual usaha tersebut sebelum Anda kehilangan segala sesuatu ataupun terjerat ke dalam utang. Kelak dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melunasinya.
Lebih baik Anda mencari pekerjaan daripada menderita kesulitan keuangan karena bersikeras mempertahankan kapal yang sedang tenggelam. Akan tetapi terus terang, saya bukan orang yang tepat untuk mengevaluasi keadaan keuangan Anda. Apalagi hanya dari surat singkat yang Anda kirimkan kepada saya. Saya menghargai kesediaan Anda menulis surat, tetapi apakah Anda bertanya kepada orang yang tepat?
Jika Anda memerlukan nasihat dalam hal moral atau rohani, atau dalam hal kehidupan berumah tangga, hubungilah seorang pemimpin Kristen. Jika Anda memerlukan pertolongan untuk mobil Anda, panggillah seorang mekanik yang dapat diandalkan. Jika Anda memerlukan nasihat dalam hal keuangan, hubungilah seorang usahawan yang Anda segani dan percayai. Mintalah nasihatnya.
Saya juga hendak membagikan beberapa prinsip keuangan dari seseorang yang terkenal akan nasihatnya yang bijaksana, Raja Salomo. Raja Salomo terkenal sebagai orang yang sangat kaya dan bijaksana. Pemerintahannya diwarnai dengan kedamaian dan kemakmuran. Sampai sekarang ribuan orang masih tertolong oleh nasihat-nasihatnya yang tersirat di dalam Kitab Amsal -- kitab yang berisi nasihat-nasihat praktis. Beberapa prinsip umum berikut ini -- prinsip tentang hal bekerja dan mengelola usaha -- dapat Anda temukan di dalamnya.
Pertama, apa pun yang Anda kerjakan, kerjakanlah dengan giat. Raja Salomo tentu akan memuji Anda kalau Anda bekerja keras. Ia berkata, "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya." (Amsal 10:4) Akan tetapi, sebagaimana yang telah Anda pelajari, giat saja tidaklah cukup.
Kedua, berusahalah bergerak dalam bisnis yang sehat. Ingin cepat kaya atau ingin mendapat uang dengan mudah adalah suatu kebodohan. Raja Salomo menyatakan: "Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa yang mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi." (Amsal 12:11) Dalam peristiwa lainnya ia mengulanginya: "Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan." (Amsal 28:19)
Ketiga, teruslah meningkatkan kecakapan Anda supaya Anda ahli dalam pekerjaan Anda. Kecakapan yang didapati di hari-hari yang lampau akan ketinggalan zaman pada hari-hari mendatang. Majulah terus dalam bidang pekerjaan Anda. Raja Salomo mencatat: "Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina." (Amsal 22:29)
Keempat, amatilah baik-baik perkara keuangan Anda. Seperti yang Anda telah ketahui, kekayaan dapat lenyap dalam sekejap bila tidak dikelola dengan baik. Nasihat Raja Salomo: "Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu. Karena harta benda tidaklah abadi." (Amsal 27:23-24)
Pada akhirnya, mintalah nasihat seorang usahawan profesional yang dapat menolong Anda menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak seharusnya terjadi. Dengan demikian, Anda akan dapat mengambil keputusan yang bijaksana. Raja Salomo menambahkan: "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak." (Amsal 15:22)
Anda sebenarnya sudah harus melakukannya sejak tahun-tahun yang lalu, tetapi mungkin sekarang masih belum terlambat. Anda mungkin akan dapat memulihkan kembali usaha orang tua Anda dengan pertolongan beberapa penasihat keuangan yang ahli. Akan tetapi, sekalipun Anda harus memulai dari nol lagi, prinsip-prinsip tadi akan dapat menolong Anda meraih keberhasilan dalam segala sesuatu yang Anda lakukan. Semoga sukses!
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku | : | Tough Questions Answered by Luis Palau |
Judul buku terjemahan | : | Pertanyaan yang Sulit |
Judul bab | : | Menjalani Kehidupan Kristen Sulit Sekali |
Penulis | : | Luis Palau |
Penerjemah | : | Rita Widjana |
Penerbit | : | Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1999 |
Halaman | : | 51 -- 55 |