Kebanyakan Depresi adalah Suatu Reaksi
Sumber: artikel_c3i
Id Topik: 2882
Suatu reaksi depresi dipicu oleh suatu keadaan atau kejadian yang menyebabkan seseorang mengalami atau merasa kehilangan. Depresi bisa disebabkan karena kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang disayangi, penyakit, penghasilan, reputasi, harga diri, tenaga, atau kepercayaan diri.
Depresi yang dialami Musa merupakan suatu reaksi
Depresi yang dialami oleh Musa disebabkan karena beban tugas yang
terlalu berat, bangsa Israel yang terus-menerus mengeluh tentang
persediaan makanan dan air yang mereka dapatkan di perkemahan
mereka, panas yang sangat menyengat di Gunung Sinai, dan akhirnya
Musa harus menghadapi serangan musuh.
Perasaan lelah, putus asa, dan depresi yang dialaminya diungkapkan melalui kata-kata. Musa menangis.
"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku." (Bilangan 11:14,15 )
Tuhan tidak membunuh Musa. Musa tidak bunuh diri. Tetapi Tuhan memberikan dua pemecahan masalah yang sangat masuk akal kepada pemimpin yang mengalami kelelahan ini.
Pertama, Tuhan mendorong Musa untuk berbagi tugas dengan orang-orang Israel yang dapat dipercaya. Dan kedua, Tuhan membebaskan Musa dari tekanan masalah persediaan makanan bagi bangsa Israel. Dengan kata lain, Tuhan memerintahkan Musa untuk berusaha semampunya dan selanjutnya menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan.
Ketika saya merasa beban pekerjaan saya terlalu berat, saya menemukan pemecahan yang sama yang harus diterapkan. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghilangkan tekanan-tekanan itu. Saya bisa mengatakan "tidak" untuk menambah tanggung jawab. Saya bisa membuat daftar orang-orang yang bisa saya mintai bantuan. Saya bisa menolak permintaan-permintaan yang tidak masuk akal. Jika orang lain tidak bisa memberikan bantuan untuk memecahkan permasalahan, saya bisa meletakkan beban berat saya pada sumber yang bisa saya andalkan, yaitu TUHAN.
Depresi yang dialami Elia juga merupakan suatu reaksi
Saat itu secara fisik, rohani, dan emosional Elia sangat lemah dan
lelah. Dia dihadapkan pada musuh rohani bangsa Israel, terlibat
dalam perdebatan rohani dengan 450 nabi-nabi palsu, marah terhadap
api dari surga, dan lari sejauh 17 mil untuk menyelamatkan diri dari
kemarahan ratu yang sangat kejam. Selain ketegangan dari konflik
yang terlihat jelas, Elia merasa ditinggalkan oleh teman-temannya
dan percaya bahwa ia telah gagal membawa bangsanya kepada Tuhan.
Elia merasa lelah
Dia berjalan ke padang gurun, duduk di bawah sebuah pohon dan dia
meminta kepada Tuhan agar mengambil nyawanya. Dia mengatakan:
"Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." (Sekali lagi Tuhan menjawab keluhan yang menyebabkan hambanya ini depresi. Tuhan memberi kesempatan kepada Elia untuk beristirahat, Tuhan merawatnya, memberinya semangat, mengingatkan dia bahwa dia tidak sendiri, dan Tuhan mengubah tugasnya.1Raja-raja 19:4 )
Tidak ada lagi perdebatan dengan nabi-nabi palsu bahkan ia menjadi orang kepercayaan raja. Tuhan memberi dia seorang pembantu yang bernama Elisa. Tekanan-tekanan dihilangkan, depresi itu disembuhkan, dan Elia kembali melakukan tugasnya.
Depresi yang dialami Yunus juga merupakan sebuah reaksi
Dia bingung, tidak tahu harus berbuat apa, dan merasa malu. Yunus
membuat sistem kepercayaannya sendiri dan akhirnya menyadari bahwa
itu adalah hal yang sia-sia.
Dia percaya bahwa ketidaktaatan membawanya kepada maut -- tetapi ternyata ia tetap diselamatkan meskipun dia tidak taat.
Dia tahu bahwa serangan ikan besar itu sangat berbahaya -- tetapi meskipun ia ditelan oleh ikan ia tetap hidup dalam perut ikan itu. Dia percaya bahwa bangsa yang licik akan dimusnahkan -- tetapi semua kesalahan mereka dihapuskan.
Dia percaya bahwa Tuhan tidak akan mengasihi orang Niniwe -- tetapi Tuhan melakukan hal yang sebaliknya.
Yunus tidak pernah mengalami kemuliaan Tuhan. Orang-orang yang dibenci-Nya juga Ia berkati. Terlebih lagi, Ia mau memberi pohon untuk berlindung dari panas dan maut.
Dengan sepenuh hati Yunus rela mati. "Mati adalah lebih baik daripada hidup," katanya. Yunus mengalami depresi. Rasa kasihan pada dirinya sendiri mulai meracuninya. Dia membutuhkan suatu pemulihan. Tuhan mengingatkan kepadanya bahwa 120.000 jiwa yang ada di kota Niniwe yang besar dan licik ini adalah nilai yang lebih besar daripada sebatang pohon kecil yang melindunginya.
Reaksi depresi disebabkan oleh keadaan atau peristiwa yang memicu
timbulnya tekanan dan perasaan tidak nyaman. Kita menyalahkan Tuhan,
kita mengasihani diri kita sendiri, dan berada dalam kegelapan.
Depresi rohani Daud juga merupakan sebuah reaksi
Depresi merupakan respon terhadap dosa. Dalam Ulangan 28:65, Tuhan
mengatakan bahwa depresi terjadi karena ketidaktaatan. Tuhan
menyebutnya dengan "jiwa yang merana." Kita menyebutnya rasa
bersalah. Rasa bersalah yang terus menerus mengakibatkan depresi.
Raja Daud dipenuhi dengan perasaan bersalahnya karena berzinah dan
membunuh. Tubuhnya tidak terawat, dia terus-menerus mengeluh dan
kehilangan tenaga dan kemampuannya. Depresi yang dialaminya
merupakan suatu reaksi atas dosa-dosanya. Depresi ini akan pulih
jika ia melakukan pengakuan dan pengampunan.