"Mengapa ... ?? " (Renungan)
Sumber: artikel_c3i
Id Topik: 2751
Dalam pelayanan konseling seringkali kita menghadapi konselee dengan pertanyaan "mengapa?" Mengapa saya sampai mempunyai persoalan ini? Mengapa Tuhan membiarkan saya menghadapi persoalan ini? Mengapa ini tidak terjadi pada orang lain? Mengapa justru orang yang kukasihi yang diambil? Mengapa pendeta mengatakan, bahwa Allah penuh kasih padahal Ia membiarkan penderitaan dan kesusahan seperti ini terjadi dalam hidup anak-anak-Nya?
Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sulit, yang seharusnya sudah digumuli oleh konselor sebelum ia mendengarnya sendiri dari mulut konselee-nya. Pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya pertanyaan teologis yang jarang sekali dibicarakan dalam buku-buku konseling.
Alkitab sendiri tidak memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan-
pertanyaan "mengapa?" tersebut. Sebagai orang percaya kita
mengetahui, bahwa pada saat Tuhan membiarkan penderitaan dialami
pasti maksud-Nya adalah untuk mendatangkan kebaikan (
Dalam pelayanan konseling, kita dapat menunjukkan pada konselee ayat-
ayat tersebut, di samping bagian-bagian dari I Petrus dan kitab
Ayub. Konselor dapat memberikan bimbingan selama konselee
mengeluarkan isi hatinya dan mencari jawaban dari firman Tuhan.
Contoh dari pengalaman Ayub sangat menolong. Meskipun ia mengalami
begitu banyak penderitaan yang tidak terbayangkan oleh kita, Ayub
tidak pernah mendapat jawaban atas pertanyaan "mengapa"nya. Allah
mempunyai maksud (
Banyak kali pengalaman yang sama kita alami. Selama kita masih hidup
di dunia ini, jalan-jalan dan kehendak Tuhan seringkali di luar
kemampuan kita untuk mengertinya secara penuh (