Menolong Orang yang Menderita
Sumber: artikel_c3i
Id Topik: 2698
AYAT ALKITAB
LATAR BELAKANG
Mengapa? Mengapa aku? Mengapa keluargaku? Apa arti penderitaan ini?
Demikianlah pertanyaan-pertanyaan yang biasa dilontarkan baik oleh
orang Kristen maupun bukan. Tak seorang pun kebal terhadap
penderitaan dan kemalangan. Manusia lahir dalam kesusahan (lihat
Kepedihan memuramkan hidup. Bisa terjadi malam-malam penuh siksa
batin, ketika Allah seolah tidak adil dan seolah tidak akan ada
pertolongan atau jalan keluar. Kelepasan sesaat memang bisa
menolong, tetapi pemecahan sejati tidak terjadi karena usaha untuk
menyingkirkannya atau dengan mengertakkan gigi untuk menahannya.
Jalan keluarnya ialah dengan bersikap sedemikian rupa, sehingga kita
belajar menang di dalam dan melalui penderitaan. Ketika rasul Paulus
mencari kelepasan dari duri yang ada dalam dagingnya, Allah tidak
mengabulkannya tetapi menghiburnya demikian: "Cukuplah kasih
karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna." (
Kecuali dalam penderitaan jasmani, mengatasi penderitaan nampaknya berpangkal pada masalah sikap: "Apa yang akan kulakukan dalam penderitaanku agar melaluinya aku dapat belajar sesuatu atau memperoleh manfaat sesuai rencana kekal Allah melaluinya?"
Menurut Billy Graham: "Tak pernah Alkitab mengajarkan bahwa orang Kristen dibebaskan dari penderitaan dan bencana alam yang melanda dunia ini. Alkitab memang mengajarkan bahwa orang Kristen dapat menanggung penderitaan, krisis, bencana dan kesulitan pribadi dengan kuasa adhi kodrati yang tidak bisa diperoleh oleh mereka yang di luar Kristus."
Sebagian besar orang yang nasibnya paling menyedihkan dalam dunia ini, adalah mereka yang ketika mengalami penderitaan, membiarkan diri mereka dihanyutkan oleh kasihan diri dan kepahitan, sambil menyalahkan Allah.
Jadikanlah sikap Ayub menjadi inspirasi: "Walaupun Ia akan membunuh
aku, aku akan tetap percaya kepada-Nya." (
Si penderita akan menerima berkat, jika di tengah kepedihan batin dan kemuramannya yang dalam, dia dapat menatap pada wajah Bapa Surgawinya dan disukakan oleh kasih kekal dan hadirat-Nya. Lagi pula respon kita pada penderitaan seharusnya membuat kita melihat ke balik penderitaan, kepada maksud-maksud Allah yang lebih tinggi dan kepada apa yang ingin diajarkan-Nya.
Apa Saja Sebab-sebab Penderitaan Manusia?
1. Kadang-kadang kita sendiri menjadi sebab penderitaan kita. Pesta pora dan kekurangan disiplin, membawa akibat-akibat yang tak membahagiakan. Penyalahgunaan tubuh dalam jangka panjang, menyebabkan penyakit. Pilihan-pilihan salah kelak menghantui kita.
Pembimbing bisa bertanya: "Menurut anda, hal ini terjadi karena keputusan salah atau tindakan tak terkontrol anda sendiri? Tidak adakah langkah yang dapat anda ambil untuk meringankan penderitaan anda?
2. Kadang-kadang Allah bertindak mengoreksi dosa dan ketidaktaatan
kita. Allah akan memperbaiki dan mendisiplin kepunyaan-Nya.
Melalui hajaran, Dia membuktikan bahwa Dia mengasihi kita dan
bahwa kita sungguh milik Dia
3. Kadang-kadang Allah mengizinkan penderitaan agar kita boleh
belajar menanggapi masalah dan Allah secara Alkitabiah. Alkitab
berkata bahwa Yesus belajar "taat dari apa yang telah diderita-
Nya" (
Sasaran kita hendaknya bukan saja terlepas dari penderitaan,
tetapi belajar menyukakan Allah dengan bersikap responsif dan
taat kepada Dia dan Firman-Nya (Lihat
4. Kadang-kadang Allah mengizinkan kita menderita agar kita mengerti bahwa kepedihan adalah salah satu bagian hidup. Tidak satu kali pun Alkitab pernah berkata, bahwa Kristen kebal terhadap penderitaan dan kesulitan! Dalam Filipi 1:29 Paulus berkata, "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia." Penderitaan bisa merupakan karunia dari Allah. Mengapa kita sulit sekali melihatnya dalam pengertian ini?
Kristus tidak mengelakkan Salib agar dapat menghindari penderitaan. Ibrani 12:2 berkata bahwa Dia "mengabaikan kehinaan tekun memikul salib." Mengapa? "Ganti sukacita yang disediakan bagi Dia." Dia tahu bahwa kata akhir bukanlah penyaliban (penderitaan), tetapi kebangkitan (kemenangan).
Kita bisa menderita sebentar, atau sepanjang hidup kita. Untuk sementara orang yang menderita, nampaknya deritanya tak akan pernah berakhir. Biar bagaimanapun, janganlah kita membuang pengharapan atau menenggelamkan diri dalam kasihan diri dan kepahitan. Seharusnya kepada hasil akhirnyalah, mata kita tertuju. Berada bersama Tuhan yang di surga, membuat segala sesuatu memiliki makna.
5. Kadang-kadang Allah mengizinkan kita menderita karena bermaksud
baik bagi hidup kita. "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah." (
Tidak seperti penderitaan Kristus, penderitaan kita tidak membawa
dampak penebusan. Tetapi bila kita setia dalam penderitaan, kita
mengambil bagian "dalam penderitaan-Nya" (
6. Kadang-kadang Allah mengizinkan kita menderita, agar kita dapat menghibur orang lain melalui hidup dan kesaksian kita. Menurut Yesus, penderitaan orang yang buta sejak lahir itu, ialah supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalamnya.
Allah bisa bekerja melalui penderitaan dalam hidup anda, supaya
orang lain mendapat ilham melalui teladan anda dalam penderitaan.
Mereka yang pernah menderita, mampu bersimpati dan menempatkan
diri secara lebih berhasil dalam penderitaan orang-orang lain.
Kita belajar menghibur orang lain, seperti halnya kita pernah
dihibur. "Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa
yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,
yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami
sanggup menghibur mereka, yang berada dalam macam-macam
penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari
Allah." (
STRATEGI BIMBINGAN
Untuk yang Bukan Kristen:
1. Bersimpatilah. Dengarkan masalah yang ingin dibagikannya dengan penuh perhatian. Memperjelas masalah, kerap bermanfaat. Ambillah prakarsa mengarahkan percakapan itu, agar anda dapat menawarkan bantuan rohani.
2. Berikan kekuatan dan pengharapan. Nyatakan padanya bahwa Allah
mengasihi dia dan mengetahui apa yang terjadi padanya. Dia tidak
sendirian. "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan
menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan
dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak
akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau."
(
Nyatakan kesukaan anda membantu dia dan kesediaan mencari jalan keluar bersama dia.
3. Tanyakan, apakah dia pernah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhannya. Kadang-kadang Allah mengizinkan penderitaan. Dia ingin kita memberi perhatian pada-Nya, untuk membawa kita pada keselamatan. Jelaskan "Damai dengan Allah". [["Damai dengan Allah" -- Traktat untuk menolong/menuntun orang non-Kristen agar dapat menerima Kristus (dari LPMI/PPA); atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 5; CD-SABDA: Topik 17750.]]
4. Berdoalah dengannya untuk keselamatan dan kelepasan, sambil anda menyerahkan dia kepada Tuhan.
5. Dorong dia untuk mulai membaca dan mempelajari Firman Allah. Belajar berdoa akan memberi kekuatan dan pengertian tentang masalah-masalah hidup. Tawarkan dia "Hidup dalam Kristus" yang akan menolongnya memulai penelaahan Alkitab. [["Hidup dalam Kristus" -- Buklet yang berisi pelajaran-pelajaran dasar tentang prinsip memulai Kehidupan Kristen (dari PPA, Persekutuan Pembaca Alkitab); CD-SABDA: Topik 17453.]]
6. Anjurkan dia untuk melibatkan diri dalam suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan. Persekutuan dengan sesama Kristen sejati, akan memberi pengaruh yang mendewasakan hidupnya dan membantu dia mengerti jalan-jalan Allah dan jalan-jalan hidup ini. Kesempatan PA dan pelayanan Kristen, akan disediakan oleh gereja bersangkutan pula.
Untuk yang Kristen:
Jika dia seorang Kristen yang merasa tertekan oleh kesusahan atau penderitaan yang menimpanya, usahakan untuk membahas beberapa kemungkinan penyebab yang diijinkan Allah.
1. Bersimpatilah dengannya. Kuatkan dia sambil memberikan penghiburan dari Allah. Beberapa wawasan dalam Latar Belakang, dapat anda bagikan kepadanya. Kaitkan pokok-pokok yang nampaknya cocok.
2. Jika nampak perlu pemulihan atau penyerahan ulang, jelaskan tentang mencari keampunan dan pemulihan.
3. Anjurkan dia menggali Firman Tuhan dan berdoa dengan tulus, agar Tuhan membeberkan maksud-Nya dan penderitaan itu. A. Apa yang Allah ingin katakan padaku? B. Apa yang Allah ingin ajarkan padaku? C. Langkah-langkah apa yang sepatutnya aku ambil?
4. Jika belum pernah terlibat, anjurkan dia melibatkan diri dalam suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan. Firman Tuhan dapat memperdalam pengertiannya tentang kehendak dan jalan Allah.
5. Dorong dia bergaul dengan sesama sahabat Kristen. Adanya telinga-telinga yang terbuka, akan membawa banyak faedah. Hasilnya adalah, penghiburan, pengertian dan kekuatan.
6. Berdoalah pribadi dengannya, memohonkan kelepasan.